Metode dan Teknik Penambangan Batu Bara

Batu bara merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui namun memiliki banyak manfaat dalam kehidupan manusia. Batu bara berasal dari endapan sisa tumbuhan purba di dalam tanah yang mengalami perubahan bentuk akibat adanya proses fisika dan proses kimia selama pengendapannya. Terbentuknya batu bara memerlukan waktu yang cukup lama. Sehingga jika penambangan batu bara terus dilakukan sumber daya alam tersebut lama kelamaan akan habis. Metode dan teknik penambangan batu bara juga harus disesuaikan dengan keadaan lingkungan.

Penambangan batu bara merupakan pengambilan batu bara di bawah tanah dengan menggunakan berbagai metode. Metode yang digunakan dalam penambangan dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu keadaan geologi daerah berupa sifat lapisan batuan penutup dan struktur geologi, serta keadaan lapisan batu bara.

Batu bara merupakan sumber energi fosil yang cukup melimpah di Indonesia. Karena jumlahnya yang melimpah serta pengolahan yang mudah untuk dijadikan sumber energi, maka harga batu bara juga cukup ekonomis dibandingkan dengan sumber energi lain seperti minyak bumi atau biaya untuk pembuatan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan. Meskipun demikian dampak lingkungan yang ditimbulkan dari penggunaan batu bara sangat besar terhadap kondisi lingkungan. Seperti pencemaran udara dari asap yang dihasilkan dari pembakaran batu bara, gangguan kesehatan yang berasal dari debu dan asap yang dihirup.

Metode dan Teknik Penambangan Batu Bara

Penambangan batu bara dapat dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu metode tambang terbuka dan metode tambang bawah tanah atau tertutup.

1. Metode tambang terbuka

dampak kegiatan penambangan

Tambang terbuka jika dilakukan pada lapisan batu bara yang berada dekat dengan permukaan tanah akan menciptakan nilai ekonomis tersendiri. Karena metode ini relatif lebih aman serta mudah dalam pengerjaannya daripada metode tambang bawah tanah. Selain itu penambangan terbuka dapat menghasilkan batu bara yang lebih banyak. Metode ini diawali dengan pengupasan tanah penutup yaitu dilakukannya pembongkaran pada material penutup yang bersifat kuat dengan cara peledakan kemudian baru dilakukan penggalian. Jika material penutup bersifat lunak dapat langsung dilakukan penggalian.

2. Metode tambang bawah tanah

Metode tambang bawah tanah memiliki beberapa resiko berbahaya seperti runtuhnya atap batuan serta ambruknya dinding lubang. Tambang bawah tanah dilakukan dengan dua metode yaitu Room Pillar dan Longwall. Pada metode Room Pillar penambangan dilakukan dengan pembuatan lubang maju dan meninggalkan batu bara sebagai penyangga atap tambang. Selanjutnya penambangan batu bara dilakukan dengan cara penambangan mundur dengan mengambil batu bara penyangga tersebut hingga penambang kembali ke atas. Sedangkan metode Longwall dilakukan dengan menggunakan suatu alat mekanis yang langsung menuju dinding lapisan batu bara. Dengan metode longwall hasil penambangan akan lebih besar dan lebih produktif dibandingkan dengan metode room pillar.

Batu bara merupakan bahan tambang yang menjadi sumber daya energi yang sangat besar dan murah dibandingkan dengan sumber energi yang lain. Penambangan batu bara harus memperhatikan kondisi lingkungan agar tidak terjadi kerusakan pada lingkungan tersebut.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here