Keanekaragaman hayati di Indonesia terbagi menjadi keanekaragaman flora dan keanekaragaman fauna. Keanekaragaman flora atau tumbuhan di Indonesia terjadi karena Indonesia merupakan negara yang dilalui garis khatulistiwa dan beriklim tropis. Dengan beriklim tropis, Indonesia memiliki tingkat curah hujan yang tinggi sehingga tumbuhan berbagai spesies dapat hidup dan berkembangbiak dengan baik. Namun, saat ini keanekaragaman tersebut mulai berkurang ditandai dengan adanya tumbuhan langka di Indonesia yang dilindungi.
Beberapa spesies tumbuhan di Indonesia mengalami penurunan populasi akibat aktivitas manusia dan bencana alam. Sering terjadi alih fungsi lahan untuk dijadikan perkebunan, perumahan, serta infrastruktur yang menyebabkan populasi tumbuhan berkurang. Hal tersebut juga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan yang mengakibatkan tumbuhan mati. Sehingga harus dilakukan upaya pelestarian tumbuhan langka agar tidak terjadi kepunahan.
Contoh Tumbuhan Langka di Indonesia yang Dilindungi
Terdapat beberapa spesies tumbuhan langka di Indonesia yang dilakukan upaya pelestarian agar tidak mengalami kepunahan karena populasinya yang tinggal sedikit. Beberapa tumbuhan langka di Indonesia diantaranya :
Bunga bangkai raksasa (Amorphophallus titanium)

Bunga bangkai raksasa berbeda dengan bunga rafflesia. Bunga bangkai merupakan tumbuhan langka yang populasinya dapat ditemukan di hutan-hutan Pulau Sumatera dan termasuk tanaman jenis talas-talasan dengan batang dan daun yang menjulang tinggi. Sesuai namanya, bunga ini mengeluarkan bau yang sangat busuk pada saat bunga mekar sempurna. Hal ini mengundang serangga untuk membantu proses penyerbukan karena bunga bangkai raksasa tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri. Namun, akibat adanya alih fungsi lahan yang merusak habitat bunga bangkai menyebabkan populasinya menurun.
Bunga Rafflesia (Rafflesia arnoldii)
Bunga rafflesia disebut juga bunga Padma raksasa yang hanya dapat tumbuh di hutan tropis Sumatera. Bunga rafflesia merupakan tumbuhan parasit yang seluruh bagian tubuhnya hanya bunga itu sendiri dan tidak memiliki akar, batang, dan daun sehingga untuk mendapatkan makanannya dengan menyerap nutrisi pada tumbuhan inang. Sama seperti bunga bangkai, bunga rafflesia juga mengeluarkan bau yang sangat busuk untuk menarik lalat atau serangga penyerbuk.
Cendana

Pohon cendana dapat tumbuh secara alami di daerah Nusa Tenggara Timur. Pohon cendana memiliki berbagai manfaat seperti kayu yang dapat digunakan untuk kerajinan, furniture, dan rempah-rempah, minyak pohon cendana juga dapat digunakan sebagai obat-obatan. Namun saat ini populasi cendana berkurang akibat adanya penebangan hutan dan pembudidayaan yang sulit dilakukan.
Edelweiss

Bunga edelweiss yang tumbuh di Indonesia merupakan tumbuhan edelweiss jawa. Bunga edelweiss hanya dapat tumbuh di daerah pegunungan yang tinggi seperti Gunung Papandayan, Gunung Gede, Gunung Pangrangro, dan Gunung Rinjani. Tumbuhan edelweiss memiliki bunga yang sangat indah dan tidak mudah layu sehingga dijuluki sebagai bunga abadi. Hal tersebut menyebabkan bunga edelweiss sering dipetik oleh banyak orang sehingga populasinya berkurang dan terancam punah.
Kantong Semar

Kantong semar merupakan tumbuhan karnivora yang memakan serangga dan hewan-hewan kecil seperti ulat dan anak katak. Tumbuhan ini mempunyai alat perangkap berupa kantong dengan mengeluarkan aroma yang memikat serangga kemudian serangga akan jatuh ke dalam kantong tersebut. Tumbuhan kantong semar hidup di daerah yang terbuka dengan sedikit unsur hara dan kelembapan udara yang cukup tinggi.
Selain itu masih terdapat beberapa tumbuhan langka di Indonesia yang dilindungi seperti, anggrek hitam, anggrek larat, tembesu, damar, ulin, dan sebagainya. Tumbuhan tersebut dilakukan upaya pelestarian agar populasinya terjaga dan tidak mengalami kepunahan.